Kebudayaan
barat memang mempunyai pengaruh yang cukup kuat di tengah tengah masyarakat di
seluruh dunia. Terlebih lebih negara negara barat yang sudah sangat maju
dalam segi perekonomian,akan sangat mudah menerapkan tingkah laku dan pola pola
kehidupan berbudaya mereka ke dalam masyarakat di negara negara yang sedang
berkembang ataupun negara negara yang masih tergolong miskin.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke
Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini dapat kita lihat dari semakin
banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan seperti
mabuk-mabukkan,clubbing,memakai pakaian mini,bahkan berciuman di tempat umum
seperti sudah lumrah di Indonesia. Proses akulturasi di Indonesia tampaknya
beralir secara simpang siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh
aliran kolot, tersesat dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat
arah induk yang lurus: ”the things of humanity all humanity enjoys”.
Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur kebudayaan
internasional yang jelas menguntungkan secara positif. Proses filtrasi perlu
dilakukan sedini mungkin supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak
akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita. Tetapi bukan berarti
kita harus menutup pintu akses bangsa barat yang ingin masuk ke Indonesia,
karena tidak semua kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia berpengaruh
negatif, tetapi juga ada yang memberi pengaruh positif seperti memajukan
perkembangan IPTEK di Indonesia. Prioritas yang perlu kita lakukan terhadap
kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia adalah kita harus lebih selektif
kepada kebudayaan barat.
Jika ditelaah dari segi pengertian,maka dapat disimpulkan bahwa kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
“ | Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. |
Akar kebudayaan Indonesia adalah suatu
mekanisme yang terbentuk dari unsur-unsur yang berkaitan dengan zaman
prasejarah,jadi ibarat pohon,pohon tidak dapat tumbuh dan berkembang
tanpa adanya akar,demikian pula dengan kebudayaan pada suatu Negara
tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar atau pendahulu yang
membentuk kebudayaan tersebut.
Akar kebudayaan Indonesia berhubungan
dengan zaman prasejarah, mulai dari nenek moyang kita hingga diteruskan pada generasi kita. Dengan demikian budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah
lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi
kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain
memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan
terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di Negara
tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah
tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu
Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti
oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk
menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia m emang
berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya
dalam semboyan “bhineka tunggal ika”.
Menelaah dari wacana tersebut kita sebagai warga negara dituntut memiliki andil yang cukup besar dalam menjaga dan melestarikan setiap bagian dari kebudayaan Nasional. Perubahan boleh diterima asalkan sesuai dengan nilai nilai budaya bangsa Indonesia.
Sumber :
http://isdstai.blogspot.com/2009/03/pengaruh-budaya-barat.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
Sumber :
http://isdstai.blogspot.com/2009/03/pengaruh-budaya-barat.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar